Selasa, 13 November 2012

perintah perintah dasar linuk debian

Perintah dasar yang sering digunakan dalam linux adalah sebagai berikut :
1. ls : melihat isi direktori yang aktif
contoh : debian:/# cd /root
debian:/root# ls à menampilkan isi direktori root
2. cat : melihat isi file secara keseluruhan
contoh : debian:/# cat [nama_file]
3. more : menampilkan isi file per layer
contoh : debian:/#more [nama_file]
4. tail : menampilkan sepuluh baris terakhir
contoh: debian:/#tail [nama_file]
5. less : melihat isi file tetapi yang bisa discroll
contoh: debian:/#less [nama_file]
6. cp : mengkopi file
contoh: debian:/#cp file1 /home —-à mengkopi file1 dari root ke direktori home
7. mv : memindahkan file
contoh: debian:/#mv file1 /home
8. rm : menghapus file
contoh: debian:/#rm [nama_file]
9. mkdir : membuat direktori
contoh: debian:/#mkdir [nama_direktori]
10. rmdir : menghapus direktori
contoh: debian:/#rmdir [nama_direktori]
11. cd : pindah direktori
contoh: debian:/#cd root à pindah ke direktori root

dhcp pada linuk debian

Pengertian DHCP

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.

Cara Kerja DHCP 

DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP, antara lain:

1. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
2. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada) yang mempunyai no IP memberikan penawaran ke client tersebut.
3. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
4. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi no IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali. 

Blok / Gambar Aliran Protokol DHCP

 

Persiapan Instalasi

1. Siapkan PC lengkap dengan spesifikasi hardware yang dibutuhkan.
2. Pastikan PC tersebut mempunyai 2 LAN Card jika nantinya server akan dihubungkan ke internet.
3. Install PC dengan OS Linux Debian 4.0. Untuk instalasi OS tidak dijelaskan karena dianggap sudah selesai (komputer sudah terinstall Debian).
4. Masuk ke Linux Debian dan login sebagai root.
5. Langkah pertama dalam membangun DHCP server ini, database-kan seluruh CD install pada PC kita. Untuk men-databasekannya ketikkan perintah: #apt-cdrom add
7. Selanjutnya setting IP komputer, masuk pada file konfigurasi interfaces yang terletak pada direktori /etc/network. Tambahkan script di bawah ini:

 

Eth0 adalah LAN Card yang nantinya kita hubungkan pada client dan pengisian IP-nya sesuai dengan keinginan kita. Eth1 adalah LAN Card yang dihubungkan ke internet. Agar lebih mudah men-setting eth1 pada dhcp. Lankukan langkah berikut.
8. Aktifkan daemon network: #/etc/init.d/networking restart
Langkah selanjutnya mulai menginstal server. 

Instalasi DHCP Server menggunakan DHCP3-Server

DHCP server (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan mesin yang mengatur pengalamatan IP pada client. Dengan DHCP, client tidak perlu mengisi alamat IP-nya sendiri dan mencegah adanya kesamaan IP yang menyebabkan tabrakan.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Install paket dhcp dengan perintah: #apt-get install dhcp3-server
2. Masukkan CD yang dibutuhkan untuk menginstall paket tersebut.
3. Setelah paket terinstall, langkah selanjutnya adalah konfigurasi.
4. Buka file dhcpd.conf yang ada pada direktori /etc/dhcp3.
5. Edit script di bawah ini:


6. Aktifkan daemon dhcp.
#/etc/init.d/dhcp3-server restart
Maka kita telah selesai dalam proses menginstall dan konfigurasi DHCP server. 

DNS 

Pengertian DNS

DNS (Domain Name System) atau dalam bahasa Indonesia disebut Sistem Penamaan Domain adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server yang terhubung. 

Cara Kerja DNS

Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Di mana client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut dinamakan dengan  Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address. 

Gambar Alur Kerja DNS

 

Ket:
  1. Resolver mengirimkan queries ke name server.
  2. Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers, jika tidak akan mengirimkan failure message ke resolvers.
  3. Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server. 
Instalasi DNS Server menggunakan BIND9
 
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), dengan kata lain sebagai mesin yang mengubah alamat IP menjadi sebuah nama, sehingga user akan lebih mudah mengingat nama komputer.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
1. Install paket bind9 dengan mengetikkan perintah:
#apt-get install bind9
2. Masukkan CD yang dibutuhkan untuk menginstall paket tersebut.
3. Selanjutnya edit file konfigurasi named.conf pada direktori /etc/bind. Tambahkan script di bawah ini:


4. Selanjutnya copy file db.local dan db.127 pada direktori /etc/bind dengan nama db.debian dan db.192named.conf tadi). (sesuaikan nama file ini dengan konfigurasi pada
#cp db.local db.debian
#cp db.127 db.192

5. Edit file db.debian dengan menyesuaikan script seperti di bawah ini:


6. Edit file db.192 dengan menyesuaikan script seperti di bawah ini:


Pastikan tidak ada kesalahan dalam penulisan script karena akan sangat berpengaruh.

7. Setelah semua konfigurasi selesai dengan benar, aktifkan daemon bind9:
#/etc/init.d/bind9 restart

Jika tidak muncul keterangan failed berarti konfigurasi sudah benar.

Kesimpulan

  1. DHCP merupakan protocol yang dipakai untuk pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan atau lebih.
  2. Jika non DHCP, pemberian alamat IP diset secara manual satu per satu ke seluruh komputer yang terkoneksi dengan jaringan.
  3. Jika menggunakan DHCP, seluruh host yng tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP sehingga memudahkan administrator dalam penangan jaringan.
  4. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP seperti default gateway dan DNS server.
  5. DNS adalah hasil pengembangan dari metode pencarian host name terhadap IP address di Internet.
  6. Pada DNS client (resolver) mengirimkan queries ke Name Server (DNS). Name Server akan menerima permintaan dan memetakan nama komputer ke IP address Domain Name Space yang merupakan pengelompokan secara hirarki yang terbagi atas root-level domains, top-level domains, second-level domains, dan host names.
  7. OS Linux Debian $.0 dapat dunakan untuk melakukan konfigurasi DNS dan DHCP server karena implementasinya yang mudah dan compatible dengan jaringan yang biasa kita gunakan.
  8. DHCP3-server adalah salah satu software support yang membantu pengalokasian alamat IP dalam system jaringan. Sementara Bind9 adalah open source software DNS server yang paling terkenal dikalangan Linuxer, yang fungsinya untuk menunjang pengkonfigurasian DNS dalam suatu jaringan.

cara konfigurasi dhcp server pada linuk debian

Cara Konfigurasi DHCP Server pada Linux Debian

Posted on 30. Dec, 2011 by in Server Debian
Cara Konfigurasi DHCP Server pada Linux Debian inilah yang akan saya bahas pada artikel kali ini. DHCP server merupakan mesin atau server yang memberikan IP secara otomatis kepada client. Jadi dengan adanya DHCP server maka client tidak perlu mengatur IP sedemikian rupa karena sudah diatur langsung oleh DHCP server. Jadi ayo kita langsung saja menginstall dan konfigurasi DHCP server.
Untuk pengaturan IP pada debian pada posting kemarin sudah saya jelaskan maka sekarang saya anggap dilewat saja untuk pengaturan IP address kita langsung ke tahap penginstallan.
# apt-get install dhcp3-server
Setelah penginstallan sukses, langkah selanjutnya edit dhcpd.conf
# nano /etc/dhcp3/dhcpd.conf
Scroll ke bawah dan edit pada bagian berikut:
dhcpd.confKarena saya menggunakan IP address 192.168.0.10 maka untuk subnet diisi dengan 192.168.0.0 dan netmask kelas C. Kemudian untuk range yaitu dari IP berapa sampai IP berapa yang akan kita kasih kepada client, pastikan 1 kelas.
option domain-name-servers 192.168.0.10; = untuk mengarahkan DNS server kepada IP tersebut
option domain-name “www.nady.net”; = untuk mengarahkan domain internal
option routers 192.168.0.10; = gateway diarahkan pada ip 192.168.0.10
option broadcast-address 192.168.0.255; = broadcast address
default-lease-time 600; = default waktu yang diberikan untuk peminjaman IP
max-lease-time 7200; = Maksimal waktu yang diberikan untuk peminjaman IP
Langkah selanjutnya edit dhcp3-server untuk menentukan Ethernet berapa yang akan kita berikan DHCP server.
# nano /etc/default/dhcp3-server
dhcp3-serverLihat pada bagian INTERFACES=”eth0″
berarti client yang akan kita berikan IP otomatis yaitu client yang melalui ethernet 0 atau eth0. Jika sudah maka kita langsung restart dhcp servernya.
# /etc/init.d/dhcp3-server
ingat bahwa setiap kali merestart pasti melalui folder init.d.
setelah berhasil mari kita coba untuk memastikannya dengan IP client yang tidak diberikan IP apakah akan mendapatkan IP otomatis atau apa yang terjadi?
client dhcp

Jumat, 19 Oktober 2012

apa itu ip

nternet sebagai sebuah “interconnected network” merupakan jaringan komputer yang sangat luas, terdiri atas gabungan jaringan komputer di seluruh dunia mulai  dari jaringan komputer milik pemerintahan, akademis, public sampai jaringan komputer pribadi. Untuk terhubung ke internet kita harus mendaftar ke ISP ( Internet Service Provider).

Agar seluruh komputer (host) yang terhubung ke internet dapat berkomunikasi, dibuatlah sebuah protocol (rule atau “aturan main”) standar  yang mengatur komunikasi data tersebut. Adalah TCP/IP yang menjadi protocol resmi untuk aplikasi internet sejak tahun 1983 hingga sekarang  (silahkan googling tentang “sejarah internet”)

Dalam Protocol TCP/IP tersebut, setiap host yang terhubung ke internet harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. IP Address tersebut haruslah bersifat unik, tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Sebagai contoh situs Microsoft.com memiliki IP Address 207.46.250.119. Penggunaan IP Adress diseluruh dunia dikoordinasikan oleh lembaga sentral internet yang dikenal dengan IANA (Internet Asigned Number Authority).

Menurut Wikipedia, Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antar 32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32-bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128-bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP. Pada pembahasan selanjutnya (dalam artikel ini) yang disebut sebagai IP Address adalah IP Address versi 4.

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa IP Address terdiri dari 32 bit (bilangan biner) mulai dari 00000000000000000000000000000000 sampai 11111111111111111111111111111111. Untuk memudahkan penulisan maka 32 bit angka biner tersebut dibagi kedalam 4 kelompok (segmen) yang masing – masing kelompok terdiri dari 8 bit (oktet) dengan dipisah oleh tanda titik(.)  sehingga penulisannya menjadi 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai  11111111.11111111.11111111.11111111 atau apabila ditulis dalam kelompok angka decimal adalah dari 0.0.0.0 sampai dengan 255.255.255.255.

IP Address sebetulnya terdiri dari dua bagian yaitu bagian Network Identifier (NetID) yang berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain dan bagian Host Identifier (HostID) yang menentukan alamat host atau komputer dalam suatu network. Jadi seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama akan memiliki bit network (NetID) yang sama. Analoginya adalah seperti alamat rumah yang terdiri dari nama jalan dan nomor rumah.

Kelas-kelas IP Address
Terdapat 5 kelas IP Address, yaitu Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan Kelas E yang semua itu di desain untuk kebutuhan jenis-jenis organisasi atau pemakai.

IP Address Kelas A
  • Struktur IP Address kelas A

    ip address kelas A
  • 8 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 24 bit berikutnya  merupakan HostID
  • Bit pertama diset 0 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 01111111.11111111.11111111.1111111 atau 0.0.0.0 sampai 127.255.255.255
  • Dengan demikian secara teori akan terdapat 128 Nework (2 pangkat7) dari 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 24 atau 16.777.216 host.
  • Secara actual hanya terdapat 126 jaringan yang tersedia karena ada 2 alamat yang disisakan untuk tujuan tertentu, yaitu 0.xxx.xxx.xxx dan 127.xxx.xxx.xxx
IP Address Kelas B
  • Struktur IP Address kelas B

    ip address kelas B
  • 16 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 16 bit berikutnya  merupakan HostID
  • Dua Bit pertama diset 10 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 10000000.00000000.00000000.00000000 sampai 10111111.11111111.11111111.1111111 atau 128.0.0.0 sampai 191.255.255.255
  • Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 14 atau 16.384 Newok dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 16 atau 65.536  host.
  • Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 65.534 host.
IP Address Kelas C
  • Struktur IP Address kelas C

    ip address kelas C
  • 24 bit pertama berfungsi sebagi NetID dan 8 bit berikutnya  merupakan HostID
  • Tiga Bit pertama diset 110 sehingga IP Address kelas A dimulai dari 11000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11011111.11111111.11111111.1111111 atau 192.0.0.0 sampai 223.255.255.255
  • Dengan demikian secara teori akan terdapat 2 pangkat 21 atau 2.097.152 Newok dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx yang masing-masing network memiliki 2 pangkat 8 atau 256  host.
  • Dikarenakan ada 2 alamat yang akan digunakan untuk tujuan khusus maka hostID yang tersedia efektif adalah sebanyak 254 host.
IP Address Kelas D
  • Struktur IP Address Kelas D

    ip address kelas D
  • Tidak dikenal NetID dan HostID
  • Empat Bit pertama diset 1110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari 11100000.00000000.00000000.00000000 sampai 11101111.11111111.11111111.1111111 atau 224.0.0.0 sampai 239.255.255.255
  • IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).
IP Address Kelas E
  • Struktur IP Address Kelas E

    ip address kelas E
  • Tidak dikenal NetID dan HostID
  • Lima Bit pertama diset 11110 sehingga IP Address kelas D dimulai dari 11110000.00000000.00000000.00000000 sampai 11110111.11111111.11111111.1111111 atau 240.0.0.0 sampai 247.255.255.255
  • Alamat ini digunakan untuk kegiatan eksperimental.
Alamat Khusus
Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah :
  • Network Address.
    Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan.
  • Broadcast Address.
    Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255. Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
  • Loopback AddressAlamat dengan NetID 127 adalah alamat khusus yang digunakan sebagai loopback address. Alamat ini digunakan untuk menguji perangkat lunak pada komputer atau host.
Private Address
Privat Address adaah kelompok IP Addres yang dapat dipakai tanpa harus melakukan pendaftaran. IP Address ini hanya dapat digunakanuntuk jaringan local (LAN) dan tidak dikenal dan diabaikan oleh Internet. Alamat ini adalah unik bagi jaringan lokalnya tetapi tidak unik bagi jaringan global. Agar IP Private ini dapat terkoneksi ke internet, diperlukan peralatan Router dengan fasilitas Network Address Traslation (NAT).

Berikut adalah Alamat yang dicadangkan untuk jaringan private:
  • Private Address Kelas A :   
    IP Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan dengan 24 bit host. Atau sekitar 16.777.214 host
  • Private Address Kelas B:
    172.16.0.0 – 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host  efektif sebanyak 65.534 host
  • Private Address Kelas C:192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara dengan 256 jaringan yang masing-masing jaringan memiliki host  efektif sebanyak 254 host.
Demikianlah catatan tentang Mengenal Apa Itu IP Address, yang saya rangkum dari berbagai sumber, mohon dikoreksi apabila ada kesalahan.
referensi :
- Konsep IP Address di Internet Oleh : Aulia K. Arif & Onno W. Purbo
- wikipedia dan catatan lainnya

ebook windows 7Download Ebook Window 7 - The Pocket Guide by Rich Robinson
Windows 7 - The Pocket Guide dijual di AMAZON seharga 9.99$ Kini Anda dapat memilikinya secara GRATIS. Klik disini untuk info lebih lanjut !!

POPULAR POSTS YOU MIGHT SEE :
Share this story :
4

2 komentar:

  1. Posting yang bagus..
    makasih atas infonya..

    ikuti juga web kami di http://stisitelkom.ac.id
    Balas
  2. itu yang IP Address Kelas A
    jmlh network - 2 alamat
    128 network - 2 alamat = 126 network

    tapi kok yang IP Address Kelas B
    jmlh host - 2 alamat
    65.536 host - 2 alamat = 65.534 host
    bukan 16.384 Network - 2 alamat = 16.382 network ..?

    memang begitu ya mas?
    Balas